Juara musim lalu Chelsea terpuruk di posisi 14, sementara Leicester City kokoh di puncak klasemen Liga Primer, dengan perolehan poin lebih baik dibandingkan klub-klub besar seperti Arsenal dan Manchester City.
Sekitar setahun lalu Leicester City berada di zona degradasi sementara Chelsea melenggang di papan atas.
Siapa yang menduga situasi ini? Apakah 2015-2016 adalah kompetisi yang paling sulit diprediksi dalam sejarah Liga Primer?
Jika melihat perkembangan hingga pekan pertama Desember, bisa jadi ini memang musim yang penuh dengan kejutan.
Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan sejauh ini adalah, apakah Leicester City pada akhirnya akan juara?
Jawabannya klub ini sangat mungkin keluar sebagai juara jika didasarkan pada data statistik, yang menunjukkan klub ini memiliki kans 50-50 untuk menjuarai Liga Primer.
Mourinho sudah menyerah?
Dalam sejarah Liga Primer, tim yang berada di puncak klasemen setelah 15 pertandingan, memiliki peluang 47,8% untuk keluar sebagai juara.
Dan persentasenya naik menjadi 73,7% dalam 11 musim terakhir.
Manchester United misalnya dalam delapan kali kesempatan berada di posisi teratas setelah 15 pertandingan, enam di antaranya berakhir dengan gelar juara di tangan.
Tapi dari klub-klub yang pada akhirnya juara ini memang masuk dalam kategori klub-klub papan atas, seperti Manchester United, Manchester City, dan Chelsea.
Chelsea sendiri kali ini terseok-seok di papan bawah dan mencatat rekor sebagai juara bertahan dengan kinerja terburuk di awal musim.
Bos Chelsea, Jose Mourinho, mengatakan pihaknya tidak yakin apakah timnya tahun ini bisa menembus empat besar, yang menjamin penghuninya berlaga di Liga Champions musim depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar